Tujuan awal liburan memang
GunungKelud saja, tapi ketika perjalanan
pulang kami memutuskan untuk mencari pantai di sekitar kota terdekat. Pilihan
jatuh ke kota Blitar, karena memang kota paling dekat yang ada pantai nya ya
memang Blitar.
|
Penuh tanjakkan |
Setelah beristirahat sebentar di
pemberhentian Gunung Kelud kami langsung menuju ke kota Blitar.
Berpedoman dengan GPS yang ada di
Google Maps kami berangkat menyusuri jalan perkampungan yang saya memang belum
pernah kesini sama sekali.
Berhenti hanya untuk mengisi
perut di salah satu rumah penduduk yang dijadikan warung sederhana dengan
konsep
bufet ala restoran mahal kami melepas lelah dan memanjakan perut kami
dengan masakan ala jawa.
|
Pemberhentian kendaraan Wisata Gunung Kelud |
Kenyang dan sedikit membersihkan
diri di rumah penduduk tadi, perjalanan dua mobil
Avanza lanjut mencari pantai.
Sedikit lagi sepertinya sudah sampai pantai karena saya sudah melihat pohon
kelapa di sepanjang desa yang kami lalui, kan katanya kalo desa yang banyak
pohon kelapa menjulang tinggi berarti desa itu dekat dengan pantai
(sok tahu).
|
Pantai Tambakrejo Blitar |
|
ombaknya wuuussss... |
Buka kaca jendela mobil dan
wuuusssss….. angin segar ala pantai sudah menyapa saya yang baru saja konser
rock dalam mimpi
(ngorok) karena kekenyangan. Senyum sumringah pun menyapa
tanpa malu dengan melongok situasi di luar mobil padahal anggota badan di
larang keluar lho. Menerabas antrian motor yang adu otot dengan petugas
membuat kami makin tersenyum dengan sajian pemandangan laut luas dari atas
jalan menuju pantai.
|
jump.... |
Hawa-hawa pantai sudah bisa kami
rasakan walaupun air laut belum menyentuh kami. Parkir mobil dan saya segera
ganti baju tanpa mengganti celana
jeans saya, ini semua tanpa persiapan, kalo
saja saya tahu akan ke pantai, pasti saya bawa celana pendek dan pakaian ganti
yang memadai bukan seadanya
(sedikit nyesek sih). Ambil Nokia Lumia 510 dan
saya siap mengabadikan
moment ini dengan apik.
Nama pantai ini adalah
Pantai
Tambakrejo (kayak nama daerah di Surabaya) berpasir putih dengan ombak yang
gedhe. Sedikit basah dan menyentuh pasir putih yang terhampar luas sudah bisa
membuat saya menyunggingkan senyum dan tawa lebar. Menghindari ombak yang
memaksa saya untuk terjun ke air, jangan sampe kena air laut, bisa pulang gak
pake celana nih saya. Melihat teman-teman bermain ombak dan segerombolan
keluarga kecil dengan ceria membuat saya semakin mensyukuri nikmat yang Allah berikan
untuk saat itu.
Laut lepas dan pasir putih yang
terhampar luas
seperti tidak ada batas
hidup ini, seakan beban hidup dan stress di kantor hilang tersapu ombak,
padahal kami tahu persis Senin besok pasti hari paling sibuk di hidup kami.
Ah.. persetan dengan hari Senin, yang terpenting kami menikmati hari ini yang
mungkin tak akan terulang lagi.
|
asek asek josss.... |
Puas bermain air dan sedikit
bernyanyi dangdut di tepi pantai
(just info: kami selalu bawa penyanyi dangdut
sendiri ketika liburan) kami memutuskan untuk cabut ke Surabaya karena hari
sudah menjelang sore.
Wah sepertinya
kawan-kawan gak mau berakhir gitu aja nih liburannya.. sepertinya gak langsung
pulang ke Surabaya nih …. (bersambung).
denger gunung kelud kog malah jadi inget serial saur sepuh ya?
BalasHapusbetul nek, kan emang disana tempat tinggal mereka, tahu banget ya soal serial saur sepuh ... umur berapa sih nek? hahahahaha... :)
Hapus