Operator

Beberapa hari ini saya sering menerima kritikan dan masukan (apa bedanya coba) kritikan membangun sih ..
"Huda, kenapa blognya gak di urusin?"
"Huda, tulisannya monoton ah"
"Hoedz, di tunggu cerpennya muncul"
"Hoedz, templatenya diganti napa, bosen nih"

Waduh .. banyak banget ya kritiknya, ini sudah di usahain buat update deh tiap harinya karena di kepala saya banyak sekali cerita menarik seputar apa yang saya lihat dan alami beberapa bulan belakangan ini.



Mereka yang gak sabar menunggu postingan saya (gayamu hud) tiap hari membuka blog saya yang gak keurus ini dan berharap ada postingan baru, tapi apa .. nihil (PR saya kok masih 2 aja ya)
Herannya mereka gak komen apa² di postingan terakhir hanya kritik dan saran by sms atau celotehan langsung yang seakan seperti Ibu RT yang memberikan penyuluhan kepada warganya (hadeehh )

Okey .. sudah cukup basa-basinya .. setelah blog walking dari blog teman-teman yang keren-keren, saya terinspirasi dari tulisan Rumah Review milik Huda Tula. Dia seorang yang baru saya kenal di blog juga karena kesamaan nama tapi beda nasib. Di sana dia cerita tentang suka dukanya menjadi operator warnet .. walaupun banyak juga sih teman saya seorang operator warnet contohnya si Inuel juga si Shubuh .. hhmm gimana kabar Inuel udah lama gak contact nih ..

Rutinitas setiap hari saya jalani dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore dengan duduk manis di depan server .. tau server kan .. ?
bagus lanjut ceritanya ya ..
Mengawasi para Client, kamera CCTV dan kondisi depan warnet emang gak mudah buat saya, harus perlu ekstra konsentrasi karena banyaknya komplain sandal ilang .. untuk cuma sandal .. gimana kalo motor atau mobil .. naudzubillahmindzalik deh ..

Serbuan para Client (sebutan customer warnet) di pagi hari emang gak seberapa kenceng .. tapi kalo siang atau menjelang saya akan menutup billing untuk Operator yang saya jaga, wuih .. rame banget.
Kesetrum, kena ledakan, kaget, di gigit (jadi pengasuh anak bandel ketika mama nya asyik main FB), sudah pernah saya rasakan semua.
Alhamdulilah saya sekarang masih bisa bertahan dan akan mencari pekerjaan baru yang lebih layak (sakno uripmu Hud)

Bercerita tentang kebiasaan sehari - hari saya sempat heran apa aja sih yang di buka para Client ketika harus menghabis kan uang beribu ribu bahkan puluhan ribu?
Rasa penasaran saya terus memuncak ketika melihat Client yang itu itu saja terus menyerbu warnet saya. Remote Client .. hhmm.. maaf saya mengkliknya ..
mulai dari buka Facebook, nonton anime online, baca komik online, main poker di FB sampai yang XXX pun terpampang jelas.
Menurut saya biarlah .. itu hak azasi mereka, toh juga mereka udah gedhe tau mana yang baik dan yang buruk.

Ibu OB saya pernah bertanya ketika harus membersihkan room warnet satu persatu
"Sebenernya mereka buka apaan sih kok ada tisue segala di lantai bawah?"
"buka FB tok Bu' tapi mungkin lagi flue dia" jawab ku sekenanya
"Flue kok tiap hari" jawab Ibu OB ketus
"............." garuk-garuk kepala

Lokasi yang menguntungkan udah si prediksi sama bos ku, erletak di depan kompleks sekolah SD - SMP jadi ketika mereka butuh bahan buat pelajaran mereka langsung aja nyebrang ke warnet. Dalam hati saya berpikir
"Pinter juga bos ku cari tempat"

Belom pernah berhadapan sama Polisi? itu yang ada di pikiran ku ketika jadi operator sekaligus teknisi di warnet ini..
Ouw jangan salah ... warnet saya pernah kena razia software dan untungnya waktu itu saya sedang sholat di kamar belakang .. jadi teman saya yang menggantikan saya yang kena batu nya .. hehehehehe ..
Hanya sebagai saksi dan setelah itu masalah selesai ..
Di datangi oleh petugas Pemkot juga dan mereka memasangkan stiker

"DILARANG BUKA SITUS PORNO'

di setiap tatakan monitor LCD ku ..
Pertanyaannya .. "ngaruh gak sih ?"

Semua itu tergantung dari kualitas manusianya .. internet bisa jadi sumber informasi yang sangat berharga juga bisa jadi senjata kita untuk menjerumuskan para generasi muda.

Semoga kita bisa memanfaatkan internet dengan sabiknya ..

Amin ..