Antara Jarak dan Rindu

Jarak ... iya kata iulah yang kini menggambarkan hubungan kita saat ini, aku tak tahu bagaimana caranya menyembunyikan perasaan tersiksa ini. Bagaimana menyembunyikan perasaan sakit ini ketika melihat mu berada pada jarak yang sangat jauh sekarang. Kadang muncul rasa rindu yang sangat menganggu aktivitas ku di pagi hari. Kadang juga membuat hati ini kalut gak karuan, sepertinya hatiku ingin memberitahu bahwa aku sangat merindukanmu.

Mungkin untuk saat ini aku masih belum bisa memberitahukan mu perasaan ini, semua itu di karenakan kita sudah tidak bersama lagi. Lagi - lagi jarak yang membuat perpisahan ini semakin berarti dan sempurna.
Aku tahu mungkin kau sudah menemukan yang baru dan aku juga berusaha melupakan bayanganmu. Tapi entah mengapa kau hadir lagi sekali lagi dalam mimpiku. Dalam hati sudah aku tanamkan rasa untuk membencimu, tapi mengapa aku masih saja merindukanmu.

Saat ini aku sudah menemukan seseorang yang mau manyayangiku apa adanya, tapi apa yang ku perbuat, aku masih saja mencari perbandingan antara dia dan dirimu. Ah .. bodohnya aku yang masih tak bisa melupakanmu dan melepaskannya pergi.
Rasa sakit karena mencintai seseorang yang sudah menyakiti hatiku, tak kuhiraukan. Mengapa masih saja ada nilai postif pada dirimu. Aku sempat heran, mengapa aku bisa mencintai seseorang yang telah dengan jelas menyakiti perasaanku berkali - kali ...?
Saat aku tanya mengapa .. jawabannya hanya satu, mungkin karena aku terlalu mencintaimu tanpa perlu alasan apapun. JUST IT ... !

Begitu bodohnya diriku terlena dalam kesakitan seorang diri dikarenakan perasaan yang terus menyiksa dalam diri. Sedangkan kau di sana mungkin sedang tertawa lepas bersama teman - temanmu saat ini. Begitu bodohnya aku ....
Membiarkan masa muda ku hilang hanya karena memikirkan cinta yang nggak akan bisa bersama, karena kau yang telah mengucapkan kata itu .. dan sekali lagi jarak lah yang berbicara.